Ada
tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan budidaya
sapi perah yang saling terkait satu sama lain diantaranya pemeliharaan
(budidaya), pakan dan pembibitan. Pemeliharan dan pakan yang baik tentu
akan meghasilkan produksi yang baik dengan didukung pembibitan yang baik
pula. Bibit sapi yang baik sangat penting untuk diperhatikan ketika
akan melakukan budidaya sapi perah. Pemilihan bibit sapi perah meliputi
pemilihan bibit dara yang nantinya akan menghasilkan produksi susu dan
pemilihan bibit pejantan.
Pemilihan Bibit Dara
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh bibit sapi perah betina dewasa adalah:
(a) produksi susu tinggi,
(b) umur 3,5-4,5 tahun dan sudah pernah beranak,
(c) berasal dari induk dan pejantan yang mempunyai keturunan produksi susu tinggi,
(d) bentuk tubuhnya seperti baji,
(e) matanya bercahaya, punggung lurus, bentuk kepala baik, jarak kaki depan atau kaki belakang cukup lebar serta kaki kuat,
(f)
ambing cukup besar, pertautan pada tubuh cukup baik, apabila diraba
lunak, kulit halus, vena susu banyak, panjang dan berkelok-kelok,puting
susu tidak lebih dari 4, terletak dalam segi empat yang simetris dan
tidak terlalu pendek,
(g) tubuh sehat dan bukan sebagai pembawa penyakit menular, dan
(h) tiap tahun beranak.
Pemilihan Bibit Pejantan
Pejantan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
(a) umur sekitar 4-5 tahun,
(b) memiliki kesuburan tinggi,
(c) daya menurunkan sifat produksi yang tinggi kepada anak-anaknya,
(d) berasal dari induk dan pejantan yang baik,
(e) besar badannya sesuai dengan umur, kuat, dan mempunyai sifat-sifat pejantan yang baik,
(f) kepala lebar, leher besar, pinggang lebar, punggung kuat,
(g) muka sedikit panjang, pundak sedikit tajam dan lebar,
(h) paha rata dan cukup terpisah,
(i) dada lebar dan jarak antara tulang rusuknya cukup lebar,
(j) badan panjang, dada dalam, lingkar dada dan lingkar perut besar, serta
(k) sehat,bebas dari penyakit menular dan tidak menurunkan cacat pada keturunannya.
0 Response to "PEMILIHAN BIBIT SAPI PERAH"
Post a Comment