Kucing Merah (Pardofelis badia) atau dalam Bahasa Inggris disebut Borneo Bay Cat, Bay Cat, Bornean Bay Cat, dan Bornean Marbled Cat. Kucing liar
ini merupakan kucing endemik Pulau Kalimantan. Artinya anda tidak akan
bisa menemukannya di luar Pulau Kalimantan. Konon kucing ini cudah ada
di Pulau Kalimantan sejak 4 juta tahun lalu ketika Kalimantan masih
bersatu dengan daratan Asia.
Kucing liar ini disebut kucing merah karena memiliki bulu yang berwarna
cokelat kemerahan. Meskipun demikian, sebenarnya ada juga jenis yang
berbulu keabu-abuan. Ukuran tubuh kucing merah sekitar 55 cm untuk panjang tubuhnya, dan berat tubuh sekitar 2,3 hingga 4,5 kg.
Kucing merah termasuk binatang nokturnal. Dia aktif
dimalam hari untuk mencari mangsa seperti tikus, burung, dan monyet.
Selai berburu, kucing ini diketahui juga memakan bangkai-bangkai sisa
predator lain atau hewan yang mati lainnya.
Kucing merah akan siap kawin ketika menginjak usia antara
18 hingga 24 bulan. Dalam sekali persalinan, kucing ini dapat melahirkan
1 sampai 3 ekor anakan setelah menjalani masa kehamilan selama 70
hingga 75 hari.
Habitat kucing merah adalah hutan - hutan tropis di
Kalimantan dengan ketinggian sekitar 900 meter di atas permukaan laut.
Belum ada data pasti mengenai jumlah populasi kucing merah. Oleh karena itu kucing merah dikategorikan kedalam binatang yang terancam punah oleh IUCn pada tahun 2002 lalu.
Kucing merah juga termasuk hewan yang dilindungi di Malaysia. Yeah
seperti yang kita tahu, kita berbagi tempat dengan Malaysia di Pulau
Kalimantan. Dan kucing Merah ini juga ditemukan di Serawak dan Sabah. Di
sana kucing ini pun disebut dengan kucing merah.
0 Response to "Kucing Merah, kucing liar endemik Pulau Kalimantan"
Post a Comment