CARA MEMBEDAKAN JENIS KELAMIN
Secara fisik jenis kelamin pada lovebird sangat sulit dibedakan. Jangan tertipu
oleh lovebird yang kawin, karena lovebird yang kawin belum tentu lovebird
tersebut jantan dan betina. Bisa jadi lovebird tersebut jantan semua ataupun
betina semua. Cirinya adalah jika kira-kira dua minggu setelah kawin lovebird
tersebut tidak juga bertelur berarti lovebird tersebut jantan semua dan
sebaliknya jika kira-kira 2 minngu setelah kawin lovebird tersebut bertelur
lebih dari 6 telur kemungkinan besar lovebird tersebut betina semua.
Cara yang digunakan kebanyakan orang untuk membedakan jenis
kelamin lovebird adalah dengan cara meraba tulang, dimana jika jarak antara
kedua tulang supit renggang dan terasa lentur maka lovebird tersebut biasanya
berjenis kelamin betina. Dan jika jarak antara tulang supit sempit serta terasa
keras biasanya lovebird tersebut berjenis kelamin jantan. Namun cara tersebut
tidak 100% benar.
Unutk cara yang paling akurat yang sering dilakukan oleh
orang-orang barat yaitu dengan cara tes darah dengan jalan mencabut sehelai
bulu lovebird dimana pada pangkal bulu lovebird tersebut terdapat sedikit darah
yang menempel selanjutnya di bawa ke laboratorium yang khusus untuk meneliti
jenis kelamin lovebird. Cara inilah, cara yang sangat akurat untuk menentukan
jenis kelamin lovebird
USIA PRODUKSI
Lovebird bisa bertelur setelah berusia 8 bulan ke atas. Namun usia tersebut kurang baik untuk
produktifitas loveird. Pada usia 8 bulan lovebird belum benar-benar matang
untuk berproduksi, sehingga sering terjadi kegagalan dalam penetasan.
Kalaupun
berhasil kemungkinannya sangat kecil dan kualitas lovebird yang dihasilkan
biasanya kurang bagus. Untuk usia yang bagus yaitu usia 1 tahun, pada usia
tersebut lovebird benar-benar sudah siap untuk berproduksi.
TEMPAT BERTELUR
Dalam berkembang biak lovebird memerlukan tempat atau sarang untuk meletakkan telurnya.
Tempat tersebut harus kita sediakan dengan baik sehingga lovebird bisa mengeram
dengan tenang dan telur lovebird dapat menetas dengan baik.Tempat bertelur
lovebird berbentuk kotak dengan ukuran bervariasi.
Untuk kotak yang ideal
berukuran 20cmx20cmx25cm. Penempatan kotak tersebut harus terhindar dari terik
matahari dan hujan. Selain kotak tempat bertelur jangan lupa disediakan pula
bahan sarang, bisa berupa rumput kering, serutan kayu dll. Bahan tersebut
diletakkan di dasar kandang, jika sudah mendekati masa bertelur lovebird akan
membawa bahan sarang tersebut ke dalam kotak tempat bertelur untuk ditata
sebagai dasar untuk meletakkan telur dan berguna untuk menghangatkan telur.
LAMA PENGERAMAN
Pada masa pengeraman lovebird memerlukan kondisi lingkungan yang tenang bebas
dari gangguan apapun. Kondisi ini harus benar-benar di jaga agar mendapatkan
hasil yang maksimal.
Beberapa orang beranggapan bahwa kalau lovebird sedang
mengeram tidak boleh dilihat/dipegang telurnya. Hal tersebut sangat masuk akal
untuk menjaga ketenangan lovebird yang sedang mengeram. Namun kelemahannya
bagimana kita bisa mengetahui apakah telur tersebut menetas atau tidak.
Untuk
mengatasi hal tersebut biasakan kita melihat isi kotak telur sebelum lovebird
tersebut bertelur. Sehingga dengan kebiasaan tersebut ketika lovebird sudah
bertelur dan mengerami telurnya dan bila sewaktu - waktu kita lihat tidak merasa terganggu karena sudah terbiasa dilihat.
Setelah pengeraman selama 25hari telur belum juga menetas besar kemungkinan
telur tersebut tidak menetas dan bisa di ambil biar lovebird bertelur kembali.
Telur yang kita ambil tersebut kita pecah untuk mngetahui kondisi telur
tersebut. Apabila kondisi telur tersebut masih utuh, masih ada putih dan kuning
telurnya berarti telur tersebut tidak dibuahi. Namun apabila telur tersebut busuk
berarti gagal dalam pengeramannya.
MAKANAN LOVEBIRD
Agar lovebird yang kita pelihara dapat produksi secara maksimal, maka kita
harus memberikan makanan yang berkualitas dan berfariasi. Demikian juga kita,
kita akan bosan kalau tiap hari kita hanya makan nasi kucing. Makanan yang
disukai lovebird diantaranya: milet, jewawut, kenari seed, biji sawi, jagung
muda, kangkung, sawi, toge, dll. Untuk lovebird yang sedang menyuapi anaknya
bisa ditambah dengan BR1 agar perkembangan anaknya baik.
CARA MEMBERI MAKAN ANAK LOVEBIRD YANG DIRAWAT OLEH PEMILIKNYA
Untuk meningkatkan produktifitas induk lovebird dapat dilakukan dengan cara
mengambil anak lovebird pada usia sekitar 10 - 14 hari. Di samping itu anak
lovebird akan menjadi lebih jinak sehingga juga dapat meningkatkan harga jual
lovebird. Anak Lovebird di letakkan pada sebuah kotak yang di beri alas kain
handuk dan diberi lampu 5 watt untuk menjaga kehangatan.
Pakan untuk anak lovebird bisa menggunakan bubur bayi instant yang banyak
dijual di toko sekitar anda. Bubur bayi dicampur dengan air hangat, jangan
terlalu panas dan jangan dingin ( hangat-hangat kuku ). Pada awalnya campuran yang diberikan dalam bentuk yang tidak terlalu kental,
semakin tambah umur anak lovebird, tingkat kekentalan makanan semakin bertambah
pula.
Sedangkan alat yang dapat digunakan
untuk meloloh anakan lovebird bisa memakai suntikan, atau dengan plastik
kecil yang dilubangi pada salah satu ujung pangkal plastik.
Pemberian pakan dilakukan minimal tiap 4 jam sekali, secara teratur. Anda dapat
menggunakan jadwal anda sendiri, sebagai contoh jadwal pemberian makan: 06:00,
10:00, 14:00, 18:00, 23:00.
Setelah anak lovebird sekitar usia empat minggu, Anda bisa memberi mereka
makanan di tempat makan untuk melatih makan pada anak lovebird. Makanan yang
diberikan dapat berupa potongan-potongan kecil buah-buahan atau sayuran, telur
rebus, pelet yang dicampur air hangat.
Pada usia sekitar 6 minggu, anak lovebird akan lebih tertarik terbang daripada
makan apa yang Anda tawarkan. Mereka akan makan dan minum sendiri lebih banyak.
Pada usia itu anak lovebird siap untuk di sapih.
Membedakan jenis
kelamin lovebird Lebih Lanjut
Membedakan jenis kelamin lovebird
termasuk pekerjaan gampang-gampang susah. Gampang untuk jenis-jenis tertentu
tetapi susah untuk jenis lainnya, apalagi kalau masih anakan. Untuk membedakan
jenis kelamin lovebird bisa digunakan cara sederhana sampai yang ilmiah.
Berikut ini adalah serba-serbi
mengani perbendaan lovebird jantan dan lovebird betina yang saya ambil dari
tulisan Siti Nuramaliati Prijono dalam buku berjudul Lovebird terbitan Penebar
Swadaya.
A. Berdasarkan penampilan luar.
Menurut Siti Nuramaliati, berdasar
tingkat kesulitan untuk membedakan jenis kelamin lovebird (dan burung secara
umum) maka dapat dibedakan 3 kelompok lovebird. Ketiga kelompok tersebut adalah
kelompok dimorfik (jenis kelaminnya sangat jelas dapat dibedakan), kelompok
intermediate (jenis kelaminnya agak sulit dibedakan dari penampilan burung),
dan kelompok lovebird kacamata (perbedaan jenis kelaminnya tidak konsisten). Namun
secara umum pada banyak jenis lovebird relatif mudah dibedakan jenis kelaminnya
dengan melihat pada penampilan luarnya.
a. Kelompok
lovebird dimorfik
Beberapa jenis lovebird yang
termasuk dalam kelompok dimorfik di antaranya lovebird abisinia, lovebird madagaskar
dan lovebird muka merah.
1. Lovebird
abisinia (Agapornis taranta) – Lovebird jantan berat badan 65 gram, dahi
berwarna merah. – Lovebird betina berat badan 55 gram, dahi berwarna hijau.
2.
Lovebird
madagaskar (Agapornis cana) – Tidak ada perbedaan berat badan antara lovebird
jantan dan
lovebird betina. – Lovebird jantan kepala dan leher berwarna abu-abu
– Lovebird betina bulu tubuh
keseluruhannya berwarna hijau
3. Lovebird
muka merah (Agapornis pullaria) – Lovebird jantan: dahi dan muka berwarna
merah-oranye,
tunggir (bulu di atas pantat, di bawah ujung lipatan sayap)
berwarna biru muda, bulu terbang dan bagian
bawah bulu sayap berwarna hitam. –
Lovebird betina dahi dan muka lebih didominasi warna oranye
dibandingkan warna
merah, bagian bulu penutup sayap berwarna hijau dan di tepi sayap berwarna
kekuningan.
b. Kelompok intermediate
Dua jenis lovebird yang termasuk
dalam kelompok intermediate adalah lovebird black collared dan lovebird muka
salem.
1. Lovebird black collared
(Agapornis swinderniana) Lovebird jantan dan betina sangat sulit dibedakan dan
tampak serupa dalam penampilan luarnya.
2. Lovebird jantan dan betina serupa
dalam penampilannya, meskipun pada umumnya lovebird betina mempunyai bulu di
bagian kepala dengan warna yang lebih pucat.
b. Kelompok
lovebird kacamata
Empat jenis lovebird yang termasuk
dalam kelompok lovebird kacamata adalah lovebird nyasa
(Agapornis lilianae),
lovebird pipi hitam (Agapornis nigrigenis), lovebird topeng (Agapornis
personata),
lovebird fischer (Agapornis ficheri).
Keempat jenis lovebird atas sulit dibedakan antara jantan dan betina. Meskipun demikian ada sedikit
perbedaan berat badan antara jantan dan betinanya. Satu keunikan dari lovebird
kelompok kacamata adalah pada saat menjelang musim berkembangbiak burung betina
akan membawa bahan sarang di bawah bulu tunggir dan bulu punggung bagian bawah.
B. Membedakan jenis kelamin tidak
berdasarkan penampilan luar.
Pada jenis lovebird yang tidak dapat
dibedakan jenis kelaminnya berdasarkan penampilan luarnya yang spesifik maka
akan sulit untuk membedakan lovebird jantan dan lovebird betina. Pada kejadian
ini ada beberapa cara yang digunakan untuk membedakan lovebird jantan dan
lovebird betina.
a. Bentuk tubuh.
Lovebird betina cenderung memiliki
tubuh yang kekar dan lebih berat. Namun kriteria ini tidak mutlak sifatnya.
b. Warna
Lovebird jantan mempunyai warna yang
lebih terang dari lovebird betina. Meskipun demikian hal itu tidak selalu benar
karena warna bulu juga tergantung pada makanan, iklim, dan variasi geografis.
c. Cara bertengger
Lovebird betina bertengger dengan
jarak antar kaki lebih lebar dibandingkan lovebird jantan.
d. Bentuk ekor
Lovebird betina mempunyai ekor
dengan bentuk lebih rata dibandingkan pada ekor lovebird jantan yang berbentuk
agak meruncing.
e. Membangun sarang
Kegiatan membangun sarang lebih
intensif dilakukan oleh lovebird betina ketimbang jantan. Lovebird
menggigit-gigit di luar sarang pada cabang-cabang dan batang yang lebih tebal.
Lovebird betina akan megambil kulit kayu dan mengumpulkannya untuk membuat
sarang, sedangkan lovebird jantan menyuapi lovebird betina. Namu hal ini juga
tidak mutlak karena ada lovebird jantan yang juga aktif mengumpulkan bahan
sarang.
f. Perabaan pada tulang pubis (supit
urang).
Lovebird memiliki dua tulang pubis
(supit urang) pada bagian pinggulnya. Pada musim berkembang biak, tulang pubis
lovebird betina menjadi lebih elastic dan jarak antara kedua tulang pubis
tersebut melebar karena pengaruh hormone.
Keadaan tersebut dapat dirasakan
dengan rabaan tangan. Pada lovebird jantan, jarak antara dua tulang pubis
tersebut sempit. Teknik perabaan ini hanya dapat digunakan bila kegiatan
seksual lovebird betina dengan aktif.
g. Pemeriksaan dengan alat
laparoscopy
Untuk
mengetahui jenis kelamin lovebird juga bisa dilakukan dengan menggunakan alat
laparoscopy. Lovebird yang akan diperiksa jenis kelaminnya harus dibius dulu.
Setelah itu dilakukan operasi kecil pada bagian kiri tubuh burung di antara
tulang rusuk, tulang pinggang dan tulang paha. Dari bagian yang dioperasi itu
dimasukkan alat laparoscopy untuk melihat ada tidaknya ovary (indung telur).
Jika ada ovari maka lovebird tersebut dipastikan betina. Cara ini hanya bisa
dilakukan jika burung sudah dewasa.
h. Pemeriksaan DNA
Cara lain untuk mengetahui jenis
kelamin lovebird adalah dengan menguji DNA yang dapat diperoleh dari darah atau
bulu burung. Setelah DNA diekstrak dengan larutan tertentu dan proses lebih
lanjut, lalu hasilnya dipotret dengan Polaroid. Apabila dalam foto tersebut
terlihat dua pita maka lovebird tersebut dapat dipastikan berkelamin betina.
Namun jika terlihat hanya satu pita, lovebird itu bisa dipastikan jantan.
Cara ini dianggap lebih cepat dan
hasilnya lebih akurat. Namun biaya uji DNA sangat mahal. Selain itu di
Indonesia belum banyak laboratorium yang menawarkan jasanyan untuk memeriksa
jenis kelamin burung dengan uji DNA.
Pasangan sejenis juga bercumbu
Pada jenis lovebird yang tidak dapat
dibedakan antara jantan dan betinanya berdasarkan bentuk tubuh dan warna
bulunya sering terjadi kesulitan untuk memperoleh pasangan yang sesuai,.
Sering terlihat dua ekor jantan
berperilaku seperti pasangan lovebird yang berlainan jenis. Hal yang sama juga
terjadi pada dua lovebird betina. Bahkan pada pasangan lovebird betina ini
apabila bertelur maka jumlah telurnya akan lebih banyak dari pasangan yang
normal, tetapi telur tersebut tidak fertile alias tidak akan menetas jika
dierami.
Hal yang membedakan antara pasangan
jantan-jantan dan betina-betina adalah pada pasangan jantan-jantan tidak akan
membuat sarang karena perilaku itu hanya milik lovebird bertina.
Ada yang menyatakan bahwa lovebird
jantan adalah yang menyuapi pasangannya sedangkan betina yang disuapi. Tetapi
hal ini tidak benar karena lovebird betina juga sering menyuapi lovebird jantan
untuk menarik perhatian si jantan.
Juga tidak benar bahwa lovebird
betina memiliki paruh dan kepala yang lebih kecil ketimbang lovebird jantan.
Dan tidak tentu benar bahwa lovebird jantan memiliki kepala yang lebih lebar
dengan paruh yang lebih runcing.
Cara mengembangbiakkan “lovebird”
PERAWATAN
Di alam liar, jenis makanan yang dikonsumsi Lovebird antara lain adalah
sayuran, buah2an, biji2an dan kacang2an dalam jumlah yang sangat banyak. Untuk
Lovebird yang kita pelihara, sebaiknya jumlah makanan yang banyak mengandung
lemak dibatasi. Hal ini karena keterbatasan gerak mereka di dalam kandang
dibanding di alam liar. Jika terlalu gemuk, maka burung cenderung malas untuk
bergerak dan bunyi.
Berikan sayuran segar (al: brokoli,
toge, bayam, sawi, kangkung, jagung) setiap hari secara bergantian, buah2an
(al: apel, pisang, papaya) 2 -3 kali seminggu. Biji-bijian harus diberikan dalam
jumlah yang terbatas (kecuali Lovebird akan diternak). Seminggu sekali boleh diberikan
minuman susu cair. Jangan memberi makanan seperti alpukat, cokelat dan kopi
karena bisa berakibat fatal. Jika anda memberikan apel, pastikan bahwa biji
buah apel sudah terbuang karena itu bisa menjadi racun bagi Lovebird.
Selain itu, jangan lupa untuk
meyediakan pasir grit atau totok cumi di dalam kandang. Grit ini selain
berfungsi untuk membantu pencernaan juga sebagai sarana dalam proses pembentukan
cangkang telur.
Ukuran kandang untuk Lovebird sangat
variatif. Ada yg berbentuk bulat, kotak bahkan segi enam. Gunakanlah ukuran
kandang yang agak besar supaya Lovebird lebih bebas untuk bergerak. Konstruksi
kandang harus kuat dan terbuat dari kawat besi. Lovebird termasuk burung yang
suka mandi. Oleh karena itu usahakan untuk memberikan tempat mandi tersendiri,
selain tempat minum.
Penggantian air minum harus dilakukan setiap hari untuk
menjaga kesehatannya. Seminggu sekali mandikanlah Lovebird dengan cairan anti
septic atau anti kutu – dengan cara disemprot dari atas – supaya bulunya tetap
terpelihara. Untuk penjemuran, usahakan setiap hari Lovebrid dijemur dengan
durasi sekitar 2 – 3 jam. Dengan perawatan yang baik, Lovebird
bisa hidup 10 hingga 20 tahun.
BETERNAK LOVEBIRD
Sebelum memulai beternak Lovebird,
kita harus bisa membedakan dulu antara Lovebird jantan dengan Lovebird betina.
Secara fisik dan warna, burung tersebut susah untuk diketahui jenis kelaminnya.
Cara yang paling gampang adalah dengan meraba kedua capit udang yang terletak
dibawah duburnya. Jika keras, rapat dan lancip, biasanya jantan. Sedangkan
burung betina capit udangnya lembek, lebar dan tumpul. Ciri lain adalah,
Lovebird betina jika sudah birahi akan mengumpulkan bahan sarang dan diselipkan
diantara kedua sayapnya sebelum dibawa kedalam kotak sarang.
Lovebird bisa diternak setelah
memasuki usia diatas 7 bulan. Pilihlah Lovebird yang sehat dan tidak cacat
sebagai calon indukan dan berusia relative masih muda karena Lovebird yang
sudah berumur diatas 3 tahun biasanya sudah tidak terlalu produktif. Untuk
mendapatkan kriteria seperti diatas, sebaiknya kita langsung membeli dari
peternak yang sudah kita kenal.
Untuk memacu birahi, selain kwaci,
tambahkana makanan extra berupa toge, jagung muda dan sawi. Ketiga jenis
sayuran ini terbukti berguna untuk mendongkrak birahi Lovebird. Walaupun Lovebird bisa diternak
dengan cara diumbar dalam kandang beurukuran besar dengan jumlah lebih dari 1
pasang, akan lebih baik jika beternak Lovebird secara individual. Untuk 1
pasang Lovebird, bisa digunakan kandang dengan ukuran sekitar 80cm x 40cm x
40cm. Satu Kandang diisi satu pasang. Ini dilakukan supaya garis keturunan
gampang dilacak sehingga suatu saat memudahkan kita untuk melakukan experiment
dalam menghasilkan varian warna yang berbeda. Sediakan kotak sarang atau glodok
untuk bertelor dan mengeram. Contoh ukuran glodok P x L x T = 15cm x 20cm x 25cm.
Glodok terbuat dari papan yang keras dengan ketebalan sekitar 2cm.
Tempat sarang atau glodok untuk
Lovebird umumnya terbuat dari kotak kayu. Bahan sarang bisa menggunakan serbuk kayu, kulit jagung yang sudah dikeringkan
dan lain sebagainya.
Umumnya Lovebird bertelur antara 4 –
6 butir dan menetas setelah dierami sekitar 21 hingga 23 hari. Kedua indukan,
baik jantan maupun betina saling bergantian menyuapi anaknya. Pada saat berumur
sekitar 6 – 8 minggu, anak burung mulai keluar dari kotak sarang. Setelah anak
burung bisa makan sendiri, segera pindahkan mereka ke sangkar lain sehingga
indukannya bisa kembali melakukan siklus reproduksi.
Adakalanya indukan Lovebird tidak mau
mengasuh anakannya. Jika kita menemukan kasus seperti ini, tidak ada cara lain
kecuali harus diangkat dan disuapi sendiri. Siapkan kotak berukuran kira-kira
40 x 40 x 40 cm yang didalamnya terdapat lampu bohlam 5 watt yang berfungsi sebagai
penghangat. Anak Lovebird harus disuapi setiap 2 jam sekali. Makanan yang
paling sesuai pada masa tersebut adalah bubur susu untuk bayi. Campurkan bubur
susu dengan air matang (hangat-hangat kuku), lalu gunakan sendok untuk menyuapi
anak burung. Tingkat kekentalan makanan tersebut harus disesuaikan dengan usia
anak burung. Semakin bertambah usianya, semakin kental bubur susu yang
diberikan. Setelah berumur 3 – 4 minggu, kita sudah boleh mulai memperkenalkan
jenis makanan lain seperti sayuran, buah-buahan dan millet.
Sedangkan untuk proses pemasangan ring bisa dilakukan pada
saat anakan sudah berumur tidak lebih dari 10 hari.
PERMASALAHAN DALAM BETERNAK LOVEBIRD
Tidak Mau jodoh
Sering kita merasa kesal karena indukan yang ingin kita jodohkan ternyata tidak
mau bersatu. Hal ini bisa disebabkan karena beberapa hal, al: keduanya berjenis
kelamin sama, belum memasuki masa birahi, situasi atau lingkungan yang kurang
mendukung.
Telur Tidak Menetas
Telur tidak meneteas bisa disebabkan oleh beberpa hal, al: Indukan yang mandul,
kurang nutirisi, telur tidak dierami indukan, infeksi bakteri, dan lain-lain.
Sering dijumpai dalam satu tetasan, ada 1 atau 2 telur yang tidak menetas. Ini
adalah hal yang wajar dan tidak perlu di khawatirkan. Biasanya telur yang tidak
menetas itu adalah telur yang terakhir. Menurut literature yang saya baca,
bahkan di alam sekalipun, tidak semua telur bisa menetas.
Cacat Kaki.
Sering kita jumpai anak Lovebird yang kakinya tidak bisa berdiri dan
mencengkeram dengan sempurna serta cenderung miring ke samping. Hal ini
disebabkan karena bahan sarang yang ada didalam sangkar kurang mencukupi
sehingga Lovebird tidak mempunyai dasar berpijak yang tidak licin.
Kebanyakan
kasus ini dijumpai pada glodok yang beralaskan papan triplek. Hindarilah menggunakan
bahan ini dan gunakan papan yang belum diserut sebagai bahan dasar glodok.
PEMASTERAN
Lovebird termasuk burung yang cerdas dan gampang menirukan
suara burung jenis lain. Selama ini Lovebird lebih banyak digunakan sebagai
masteran terutama Lovebird yang memiliki crecetan kasar dan panjang-panjang.
Untuk mencari Lovebird seperti ini bukanlah hal yang mudah. Jika ada, tentu
harganya sudah melambung tinggi. Untuk menyiasati hal tersebut, kita bisa
melakukan pemasteran semenjak Lovebird berusia kurang dari 1 bulan. Walaupun
crecetan suara Lovebird dalam membawakan lagu lebih banyak ditentukan dari
factor genetic, upaya berikut masih bisa dilakukan untuk mendongkrak performanya.
Masteran yang cocok untuk Lovebird adalah Kenari, Blackthroat dan Sanger karena
ketiga jenis burung ini diyakini memiliki nada suara yang paling mendekati
Lovebird. Dengan ketiga jenis burung ini diharapkan Lovebird akan membawakan
lagunya dengan durasi yang panjang dan speed yang rapat.
Tetapi ukuran bukanlah menjadi suatu masalah untuk memelihara burung cantik
ini. Lovebird memiliki kicau yang merdu dan suka bermain.
Perawatan Lovebird pada umumnya sangat mudah, namun dibalik itu kita harus
meluangkan waktu banyak untuk menjaga agar burung lovebird selalu sehat dan
menjadi teman kita di saat santai.
Ada beberapa hal agar burung lovebird kesayangan kita sehat dan selalu membuat
kita bahagia akan kicauannya maupun permainan yg dilakukan oleh lovebird kesayangan
kita. Dan hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
mengurus Lovebird adalah
1. Menu
makanan
Di alam bebas, Lovebird makan
berbagai makanan termasuk sayuran, buah-buahan, biji-bijian,
kacang kacangan,dan kadang-kadang bahkan cacing dan bangkai. Jadi kita mencoba menyesuaikan menu makanan alami yang mereka sukai di rumah.
Kita menyadari bahwa burung dialam bebas biasanya melakukan banyak gerakan tanpa di batasi oleh tempat, daripada burung yang kita pelihara dikandang.
Jadi burung yang berada dikandang
mempunyai jumlah lemak yang tinggi yang dapat membuat lovebird kesayangan kita
malas untuk berkicau. Dalam hal ini makanan yang kita beri pada lovebird harus dibatasi, disamping
bisa menghemat biaya.
Dulu, hampir setiap orang berpikir bahwa memberikan biji-bijian dalam jumlah yang banyak dapat membuat burung lovebird sehat, Ini
adalah cara berpikir yang berbahaya. Memberi biji-bijian yang banyak dapat menyebabkan kegemukan, kolesterol tinggi,defisit nutrisi dan dapat menyebabkan
burung lovebird kita menjadi kurang tahan terhadap penyakit dan bahkan kanker!
Pengaturan menu makanan yang baik
diperlukan untuk menjaga Lovebird agar selalu sehat. Menu makan berupa
sayuran segar, pelet, kacang, biji-bijian, dan protein berupa telur. Buah-buahan juga harus disediakan sekali atau dua
kali seminggu. pemberian biji-bijian harus diberikan dalam jumlah yang sedikit.
2. Kandang
Ukuran kandang sangat penting.
Lovebird harus dapat meregangkan dan mengepakkan sayapnya tanpa memukul sisi
kandang atau mainan. Ada hal yang perlu dipertimbangkan juga seperti tenggeran. Tenggeran dari kayu
alam sangat dianjurkan dan sesuai dengan ukuran kaki burung agar kaki terhindar dari luka. Jarak jeruji juga sangat penting karena bila jarak
jeruji kebesaran dapat menyebabkan cedera pada kepala yang terjebak diantara jeruji.
Burung lovebird suka memanjat, jadi
kandang yang cocok berbentuk horizontal yang memungkinkan lovebird kesayangan
kita bermain, memanjat dan bergantungan. Penempatan kandang Lovebird sangat
penting, karena kebutuhan sinar matahari untuk memproses vitamin D dalam penyerapan
kalsium. Sangkar ditempatkan didekat jendela jika memungkinkan.
Lovebird memerlukan minimal sepuluh
jam waktu tidur. Jadi bila sudah senja ,alangkah baiknya sangkar lovebird, kita
kerodong agar istirahat burung kesayangan kita tidak terganggu. Lovebird membutuhkan banyak mainan agar membuat mereka
sibuk di dalam kandang. Tukar sekali sebulan untuk mencegah kebosanan.
3. Perawatan
Perawatan adalah hal penting untuk
kesehatan lovebird kita. lovebird memiliki ketombe, kelihatannya seperti debu
putih kecil. Jadi Lovebird butuh mandi sehari-hari, dalam arti kita harus menyediakan wadah yang lain dalam sangkar
selain wadah minuman. Kebanyakan lovebird akan bersenang-senang bermain air. Kita harus memberi perhatian lebih
untuk burung kesayangan kita. Bila kuku terlalu panjang dipotong, pemotongan
kuku harus hati-hati karena dapat menyebabkan pendarahan bila kita salah memotong kuku.
Dan terakhir, hindarkan burung
lovebird dari gas beracun, tanaman beracun dan selalu membersihkan sangkar
lovebird agar terhindar dari segala hama yang dapat menyebabkan burung kesayangan kita menderita penyakit. Berikan air
dan makanan segar setiap hari buat burung lovebird.
Jenis, warna dan penyebaran lovebird (love bird/LB)
1. Lovebird kepala abu-abu / lovebird madagaskar (Agapornis cana)
Lovebird madagascar ( parrotparrot.com )
Ukuran tubuh
panjang 14 cm, dan berat 25-28 gram.
Burung lovebird madagaskar jantan
Bulu
tubuh umumnya berwarna hijau, hijau terang pada tunggirnya dan lebih kekuningan
di bagian bawahnya; kepala, leher dan dada berwarna abu-abu; di
bawah sayap berwarna hitam; bulu ekor berwarna hijau; paruh berwarna abu-abu
muda; iris berwarna cokelat tua; kaki abu-abu.
Burung lovebird madagaskar betin
Bulu kepala, leher, dada, dibawah sayap berwarna hijau.
Burung lovebird madagaskar muda
Bulu
berwarna seperti dewasa, tetapi bulu burung jantan berwarna kehijauan pada
tengkuknya (beberapa jantan memiliki bulu kepala dan dada berwarna hijau);
paruh berwarna kuning dan terdapat bercak hitam pada pangkal paruh
bagian atas.
Anak jenis: A.c cana dan A.c ablectanea
Penyebaran lovebird madagaskar: Madagaskar
Burung lovebird madagaskar merupakan jenis burung lovebird yang
langka dan bukan merupakan jenis yang benyak ditangkarkan. Lovebird jantan dan
betina dapat dengan mudah dibedakan dari warna bulunya. Pada lovebird jantan
bulu di kepala dan dada berwarna abu-abu pucat, sedangkan pada lovebird betina
hampir seluruhnya berwrana hijau muda.
2. Lovebird “muka merah”
(Agapornis pullaria)
Agapornis pullaria jantan kri dan betina kanan
(africanlovebirdsociety.com)
Ukuran tubuh
panjang 15 cm, dan berat 43 gram.
Burung lovebird muka merah jantan
Bulu tubuh umumnya berwarna hijau, sedikit lebih kekuning-kuningan di bagian
bawahnya; dahi dan muka berwarna merah orange; tunggir berwarna biru terang;
bulu di bawah sayap berwarna hitam; ekor berwarna hijau; paruh berwarna merah
oranye; iris berwarna cokelat tua; kaki abu-abu.
Burung lovebird warna merah betina
Dahi dan mukanya lebih berwarna oranye dibanding merah, di bawah
sayap berwarna hijau.
Burung lovebird warna merah muda
Dahi
dan muka berwarna kuning; bulu di bawah sayap berwarna hitam pada jantan dan
bewarna hijau pada betina; paruh berwarna coklat kemerahan dan terdapat bercak
hitam dekat pangkal paruh bagian atas.
Anak jenis: A.p. pullaria dan A.p. ugandae
Penyebaran lovebird muka merah
Afrika
Tengah dan Afrrika Barat Tengah
Lovebird jenis ini sukar berkembang biak di penangkaran. Burung
jantan dan betina dapat dibedakan dari warna bulu di bawah sayap. Bulu burung
betina seluruhnya berwarna hijau, sedangkan bulu jantan di bagian bawah
berwarna hitam.
3.
Lovebird “sayap
hitam” /lovebird abisinia (Agapornis
taranta).
Ukuran tubuh
panjang 15-16,5 cm, berat 55-65 gram.
Burung lovebird abisinia jantan
Bulu
tubuh umumnya berwarna hijau, sedikit lebih kekuning-kuningan di bagian
bawahnya; dahi, lorus dan lingkaran mata berwarna merah; bulu terbang berwarna
hitam; bulu di bawah sayap berwarna hitam; ekor berwarna hijau; paruh berwarna
merah merjan tua; iris berwarna cokelat gelap; kaki abu-abu.
Burung lovebird abisinia betina
Bulu
tubuh umumnya berwarna hijau; bulu di bawah sayap berwarna kehijauan atau
kadang-kadang berwarna hitam kecoklatan; lingkaran mata berwarna hijau.
Burung lovebird abisinia muda
Bulu
berwarna seperti induk betina; paruh berwarna kuning kecoklatan.
Anak jenis: A.t taranta dan A.t nana
Penyebaran lovebird abisinia
Dataran
tinggi Ethiopia
Burung jantan dan betina sangat mudah dibedakan dari warna bulunya.
Bulu burung betina seluruhnya berwarna hijau, sedangkan bulu jantan tedapat
warna merah di bagian dahi dan lorus serta lingkar matanya. Warna mutasi
lovebird madagaskar adalah cinnamon (coklat kekuningan).
4. Lovebird “kerah hitam” (Agapornis swinderniana)
Ukuran tubuh
lovebird “kerah hitam”: Panjang 13 cm, berat 39-41 gram.
Burung lovebird “kerah hitam” dewasa
Bulu umumnya berwarna hijau, sedikit lebih pucat di bagian kepala dan
tubuh bagian bawah, tunggir dan bagian punggung berwarna biru, bulu di bagian
bawah sayap berwarna hijau, bulu ekor berwarna hijau; kerah hitam yang sempit
di bagian tengkuknya, seluruh leher di bagian kerah berwarna kuning dan
kadang-kadang dengan sedikit warna yang memudar; paruh berwarna hitam
keabu-abuan; iris berwarna kuning; kaki berwarna kuning kehijauan sampai hitam.
Burung lovebird “kerah hitam” muda
Tidak terdapat kerah hitam atau hanya diwakili beberapa bulu hitam
di setiap bagian sisi leher; paruh berwarna abu-abu muda dan pada pangkalnya
ada bercak hitam; iris berwarna coklat.
Anak jenis lovebird “kerah hitam”: A.s. swinderniana, A.s.
zenkeri, dan A.s. emini
Penyebaran lovebird “kerah hitam”: Afrika Barat dan Afrika Tengah.
Burung lovebird “kerah hitam” sulit berkembang biak di penangkaran.
5. Lovebird “muka salem” (Agapornis roseicollis)
Ukuran tubuh panjang 15 cm, berat 46-63 g.
Burung lovebird “muka salem”
Bulu
umumnya berwarna hijau, lebih kuning di tubuh bagian bawah, bulu dahi dan di
belakang mata berwarna merah, lorus, pipi, kerongkongan dan bagian atas dada
berwarna merah muda; tunggir berwarna biru terang; bulu di bagian bawah
sayap berwarna hijau dengan sedikit warna biru, bulu ekor bagian atas berwarna
hijau, bagian bawah kebiruan; paruh berwarna kuning gading; iris berwarna
cokelat tua; kaki berwarna abu-abu.
Anak jenis: A.r. roseicollis dan A.r.
catumbella.
Penyebaran lovebird abisinia: Afrika Barat Daya.
Jenis lovebird ini umumnya mempunyai bulu yang indah. Di antara
jenis lovebird, jenis lovebird muka salem mempunyai suara yang paling keras. Kenis
lovebird ini paling mudah dikembangbiakkan.
Dalam penangkaran sebaiknya diperlihara berpasangan karena tidak
cocok dipelihara secara berkelompok atau digabungkan dengan jenis burung lain.
Antara burung jantan dan betina relatif sulit dibedakan. Warna
mutasinya adalah lovebird albino (bulu putih, mata merah), lovebird
lutino (bulu kuning, mata merah), lovebird golden cherry (bulu
kuning emas sampai merah muda), lovebird pied (bercak warna), lovebird
cinnamon (coklat kekuningan) dan lovebird biru.
6. Lovebird kaca mata fischer (Agapornis fischeri)
Panjang 15 cm,
berat 42-58 gram.
Burung lovebird kaca mata fischeri dewasa
Bulu umumnya berwarna hijau, lebih kekuningan pada tubuh bagian bawah;
dahi, pipi dan kerongkongan berwarna merah oranye; bulu di bagian kepala
lainnya berwarna hijau pudar; bagian atas dada dan kerah sekitar leher berwarna
kuning; bagian atas ekor berwarna biru muda; bagian bawah sayap berwarna biru
dan hijau; ekor berwarna hijau; lingkar di sekeliling mata berwarna putih;
paruh berwarna merah; iris berwarna cokelat; kaki berwarna abu-abu muda.
Burung lovebird kaca mata fischer muda
Bulu berwarna lebih muda dibandingkan dengan bulu burung dewasa,
terutama bulu pada kepala; pada pangkal paruh bagian atas terdapat bercak kecil
berwarna hitam.
Penyebaran lovebird kaca mata fischeries: Tanzania.
Lovebird kaca mata fischer termasuk lovebird yang mudah
dikembangkan. Antara lovebird jantan dan lovebird betina relatif sulit dibedakan.
Warna mutasi lovebird kaca mata fischer adalah lovebird kaca mata
fischer biru dan lovebird kaca mata fischer kuning. Persilangan antara lovebird
kaca mata fischer dengan lovebird kaca mata nyasa menghasilkan warna mutasi
lutino dan albino.
7. Lovebird kaca mata topeng (Agapornis personata)
Panjang 14,5 cm,
berat 43-47 gram.
Burung lovebird kaca mata topeng dewasa
Bulu umumnya berwarna hijau; lebih dahi, lorus, ubun-ubun, dan pipi
bagian depan berwarna hitam kecoklatan; bulu di bagian kepala lainnya berwarna
kehitam-hitaman pudar; kerongkongan berwarna oranye kemerahan; bagin
atas dada dan kerah di sekeliling leher berwarna kuning; bulu ekor berwarna
hijau; lingkar di sekeliling mata berwarna putih; paruh berwarna merah; iris
berwarna cokelat; kaki berwarna abu-abu.
Burung lovebird kaca mata topeng yang masih muda
Bulu berwarna lebih muda dibandingkan dengan bulu burung dewasa,
terutama pada bagian kepala; pada pangkal paruh bagian atas terdapat bercak
kecil berwarna hitam.
Penyebaran lovebird kaca mata topeng: Tanzania Utara dan Tengah.
Lovebird kaca mata topneg termasuk lovebird yang mudah dikembangkan.
Antara lovebird jantan dan lovebird betina relatif sulit dibedakan. Warna mutasi lovebird kaca mata topeng adalah lovebird kaca mata
topeng warna biru.
8. Burung lovebird kacamata nyasa (Agapornis lilianae)
Panjang 13,5 cm,
berat 28-37 gram.
Burung lovebird kaca mata nyasa dewasa
Bulu umumnya berwarna hijau, lebih kekuningan pada tubuh bagian
bawah dan tunggir; dahi dan kerongkongan berwarna merah oranye dan menjadi
warna merah muda kekuning-kuningan pada bagian mahkota, lorus, pipi dan bagian
atas dada; bulu ekor berwarna hijau; lingkar di sekeliling mata berwarna putih;
paruh berwarna merah tua; iris berwarna cokelat kemerahan tua; kaki berwarna
coklat keabu-abuan.
Burung lovebird kaca mata nyasa muda
Bulu pada pipi berwarna kehitaman; pada pangkal paruh bagian atas
terdapat bercak kecil berwarna hitam.
Penyebaran lovebird kaca mata nyasa
Tanzania, Zanzobar bagian utara, Malawi bagian timur, dan Moaambik
bagian barat laut. Lovebird kaca mata nyasa dapat dipelihara secara berkelompok. Antara
lovebird jantan dan lovebird betina relatif sulit dibedakan. Warna mutasi lovebird kaca mata nyasa adalah lovebird kaca mata
nyasa lutino (lovebird lutino).
9. Burung lovebird kacamata pipi hitam (Agapornis nigrigenis)
Panjang 13,5 cm,
berat 36-52 gram.
Burung lovebird kaca mata pipi hitam dewasa
Bulu umumnya berwarna
hijau, lebih kekuningan pada tubuh bagian bawah dan tunggir; dahi dan ubun-ubun
depan berwarna coklat kemerahan; ubun-ubun belakang dan tengkuk berwarna
hijau kekuningan tua; lorus, kerongkongan, dan pipi berwarna hitam
kecoklatan, bagian atas dada berwarna merah oranye pucat; ekor berwarna hijau;
lingkar di sekeliling mata berwarna putih; paruh berwarna merah tua; iris
berwarna cokelat; kaki berwarna coklat keabu-abuan.
Burung lovebird kaca mata pipi hitam muda serupa dengan burung
dewasa; pada pangkal paruh bagian atas terdapat bercak kecil berwarna
hitam; iris berwarna cokelat muda. Penyebaran lovebird kaca mata pipi hitam: Zambia bagian barat daya
dan Zimbabwe bagian barat laut.
Lovebird kaca mata pipi hitam secara umum sulit didapat di
pasaran karena burung ini sudah dibatasi untuk tujuan ekspor dari negara asalnya.
Burung ini bisa dipelihara secara berkelompok bahkan dicampur dengan burung
lain. Warna mutasi lovebird kaca mata pipi htam adalah lovebird kaca mata
pipi hitam kuning (lovebird kuning).
0 Response to "TIPS - TIPS CARA BETERNAK LOVEBIRD"
Post a Comment