PERPUSTAKAAN DI JEPARA BERBASIS LEARNING CENTER

PERPUSTAKAAN DI JEPARA BERBASIS LEARNING CENTER
Perpustakaan menjadi saran yang paling efektif untuk menambah wawasan. Kini di Jepara, telah dikembangkan perpustakaan berbasis learning center. Jadi masyarakat tidak hanya memperoleh wawasan, namun juga berbagai keterampilan dan pelatihan.

Salah satu rubrik yang menarik bagi Mas Aslam di harian Suara Merdeka adalah Ngudarasa Bareng Pak Sholih.

Pak Sholih sendiri merupakan Plt. Bupati Jepara.

Dalam salah satu kesempatan beliau menjawab apa yang menjadi kegelisahan warga mengenai sulitnya memperoleh akses buku-buku bacaan.

Maklum, di Jepara, tidak ada pengusaha yang berminat untuk mendirikan toko buku dengan skala besar karena memang daerah Jepara terletak di ujung pulau.

Namun pemerintah tetep berupaya agar masyarakat tetap melek budaya baca dengan memperbanyak perpustakaan desa, kecamatan, sekolah.

Jumlahnya tidak tanggung-tanggung. Saat ini perpustakaan di Jepara telah mencapai 710 tempat.

Jujur saja, informasi mengenai Perpustakaan di desa maupun kecamatan ini masih sangat minim.

Mas Aslam sebagai orang Bangsri baru tahu beberapa waktu lalu bahwa di samping Balai Desa ternyata terdapat perpustakaan desa.

Untuk itulah, pemkab diharapkan selain memperbanyak perpusatakaan juga gencar melakukan sosialisasi.

Kini pemkab Jepara sedang merintis perpustakaan berbasis learning center.

Apaan sih learning center?

Ini semacam gerakan inovasi fungsi perpustakaan yang sebelumnya hanya menjadi tempat meminjam dan membaca buku menjadi sebuah tempat pusat untuk belajar dan mengembangkan diri.

Jadi di setiap perpustakaan yang berada di wilayah Jepara akan dilengkapi dengan internet gratis dan wifi. Selain itu juga diadakan pelatihan dan pembelajaran gratis di sana.

Upaya ini sudah menggandeng berbagai elemen seperti Organisasi Perangkat Daerah, swasta, sukarelawan, komunitas yang siap membantu menyelenggarakan kegiatan pelatihan berbasis sosial.

Sejauh yang diketahui Mas Aslam ada tiga kegiatan menarik di Perpustakaan Daerah Jepara.

Yakni, pelatihan menulis, pelatihan pembuatan website, dan bahasa Inggris.

Pelatihan ini terus berjalan hingga saat ini.

Menarik, bukan?

Sangat menarik. Namun letak perpustakaan Jepara yang berada di pusat kota terkadang justru menjadikan kendala bagi warga-warga desa. Apalagi bagi mereka yang belum atau tidak memiliki SIM.

Untuk itulah perlu digencarkan lagi kegiatan-kegiatan positif yang berada di desa maupun kecamatan agar partisipasi masyarakat terus meningkat.

Hampir lupa. Perpustakaan di wilayah Jepara juga tidak mau kalah dengan kota-kota lainnya.

Berikut daftar prestasi bergengsi yang diperoleh dalam ajang Perpuseru Award 2016
1. Perpusdes Desa Ngabul juara harapan 1 kategori kegiatan pelibatan masyarakat
2. Perpusdes Desa Karangrandu peringkat 2 cerita Impact Perpustakaan kategori tulisan
3. Perpusdes Desa Bangsri juara harapan 1 kategori advokasi dan sinergitas
4. Perpusdes Desa Banjaragung harapan III peningkatan layanan TIK
5. Perpusdes Desa Tulakan juara 1 peningkatan layanan TIK

Sedangkan untuk Perpusda Jepara berhasil menyabet juara tingkat nasional sebagai berikut:
1. Juara lomba kreasi dan inovasi perpustakaan
2. Juara 1 kegiatan pelibatan masyarakat di Perpustakaan
3. Juara 2 advokasi berkelanjutan pengembangan perpustakaan

sumber;sm

0 Response to "PERPUSTAKAAN DI JEPARA BERBASIS LEARNING CENTER "

Post a Comment