Kumpulan Sajak Kopi dan Puisi Tentang Kopi

Kumpulan Sajak Kopi dan Puisi Tentang Kopi

Kumpulan Sajak Kopi dan Puisi Tentang Kopi
Kumpulan Sajak Kopi dan Puisi Tentang Kopi
1. Kubayangkan, wangi kopi adalah harum nafasmu; yang acap kali kuhirup, memberikan kelegaan dalam dada..
2. Seduh lagi. Secangkir lagi. Malam telah menambahkan bau keringatku ke dalam ruap kopimu..
3. inilah senja. langit hanya getih. selebihnya, cinta yg tinggal nostalgia. sisa kopi dan ciuman, yg sia-sia..
4. Seseorang, berjalan memintas gerimis. Hilang di kelokan. Tebaklah: sejak itu, kau atau aku, yg tak akan pernah kembali?..
5. Kita ini secangkir kopi. Aku cangkirnya, kamu kopinya. Cangkirnya bergambar kamu, kopinya beraroma aku.
6. Di antara harum kopi dan keheningan, di kafe ini; mengingatmu menjadi kesibukan kecil, yg membahagiakan.
7. harum kopi dan ciumanmu, telah menjadi ingatan terbaik — yang menghangatkan, yang menentramkan
8. hanya ada kopi, pagi ini. selebihnya: sedikit dusta yg dengan pintar kita samarkan, dan kangen, yg lumer dalam ciuman
9. seperti kau tumpahkan kopi panas ke dalam pikiranku. kesakitan tak pernah gampang dibersihkan.
10. merindukanmu. tibatiba segalanya berbicara tentang kamu. kopi yang mendingin, berbatangbatang yang mengabu,
11. sepagi ini rindu datang dibawa dinginnya angin,menyapa lirih secangkir kopi yang baru saja terseduh..
12. aduk rata kopimu, cinta tak akan indah jika tak kau racik dg kebahagiaan..
13. seperti kopi yang kau nikmati, hitam tapi menghangatkan, tak selamnya yang nampak adalah yg sebenarnya..
14. biar sajak yang bicarakan tentang jarak, dia lebih tau cara menghargai rindu,,
15. aku buang keluh dlm cangkir doa pagi.semoga Tuhan mendengar diselasela waktuNya menikati kopi..
16. aku berhutang pada kopi, ia selalu menyelamatkan pagiku dari ingatan ingatan tentang hantu rindu yang paling sepi..

“Kopiku”
1. kadang kita terlalu terburu waktu. memandang yang indah, dan bernafsu. kadang menanti hangat kopi, perlu dipelajari lagi..
2. aku memandangmu tersenyum di permukaan kopiku. dan kunikmati tiap senyum pahitmu..
3. kini, satu sisi hati, mungkin bisa kau tutupi. tapi kelak waktu akan murka pada senyummu. tenggelamlah, rindu..
4. coba saja kau lihat di ujung malam. mungkin bintang sedang bersemangat menggoda kopiku. sayang, kopiku terlalu pekat dalam kesetiaan..
5. terseduh kembali secangkir kopi panas,hitam,dan pahit.diam..! jangan kau tumpahkan..! tumpahan yang lalu belum tuntas kau rapikan..!!
6. lalu untuk apa kau meminta kuseduhkan kopi disini,sedang kau hanya bercanda saja dan bergegas pergi. mungkin kopi pasrah, entah ampasnya..
7. harusnya kau telah jadi empu yang bisa senyumkan pedang rindu. bukan jadi prajurit yang hanya tebaskan nafsu..
8. bahkan dihijaunya pertemuan, kau berani menganggukkan sedang merah di sini, kau bakar dengan api diam. kopimu bening..??
9. sudah, mengendap sudah. pahit dan dingin. tapi kutelan meski perlahan. terucap ikrar penantian diaamiinkan kopi yang diam.
10. kopi itu punya pecinta dan penikmatnya sendiri. jangan menghakimi kopi. karna disecangkir kopi, selalu ada hangat untuk dibagi.. 🙂
11. aku menyukai malam,ada secangkir kopi dan kamu yang hanya tersisa pahitnya..
12. ampas kopi seperti rindu;mengendap ikhlas tanpa minta tuk diteguk
13. secangkir kopi pagiku dihidangkan oleh perempuan bermata puisi dengan sepasang bakpao dipipinya.
14. kalo ada yang bilang wanita penikmat kopi itu kuat, jangan percaya, dia kalo nangis pas lagi sendirian,
15. siapa yang memang dapat kupercayakan? jika tak ada,biarkan aku berkeluh kesah pada hangatnya secangkir kopi. lebih setia bukan?
16.dirimu teraduk dalam cangkir senja yang membumi. tetap jadi yang terbaik dari yang terbaik ya.
17. sedikit bersyukur menikmati secangkir kopi dan hangatnya matahari,seketika saya merasa sangat dimanjakan Tuhan..
18. aku mencintai kopi karna paham benar pahit tak selalu menyiksa dan manis tak selalu indah.ada kekuatan diantara pahit manisnya kita..
19. aku seduhkan lagi kopi sisa percakapan kita tadi malam, agar kau mengerti kesempatan kedua selalu ada, tapi rasanya tak akan pernah sama..
20. cinta itu disana,dipermukaan cangkir yang kutuang dg cara yang sederhana dan tersenyum kepadamu seperti biasa..
21. hanya pada secangkir kopi ini aku mampu bicarakan semua..
SAJAK RINDU WANITA PENIKMAT KOPI
aku malu menulis ini sejujurnya
tapi tak apa
sebab pagi ini aku selangkah lebih maju melukiskan hatiku tentangmu
aku hanya wanita
aku tau itu
tapi tak sala kan jika aku menuliskan surat ini untukmu
lelaki yang dengan tatapannya membuat aku bahagia?
pagi..
siang..
sore..
malam..
ada saja yang ia lakukan untukku bahagia
jejak jejak kaki kita yang menapak dipantai
angin yang berhembus sepoi mencari teduh bayang-bayang nyanyian kisah kita
ah, sungguh aku merindukan kita yang dekat tanpa jarak sesentipun
sekarang? hah!!
aku terlalu banyak menuliskan rindu diatas kertas dg tinta hitam ini
tapi kopiku tak pernah absen untuk temani sunyiku,
temaniku melawan rindu
kurasa ia merindukan bincang kita pula
kuharap,
seiring percakapan kita tak pernah menjadi mahal
kadang dikedai ini aku harus membayar kopiku dg kesepian
padahal,rindu ini layaknya ampas,
mengendap ikhlas
tanpa minta tuk diteguk
begitu bukan?
ah,rinduuu……………..

0 Response to "Kumpulan Sajak Kopi dan Puisi Tentang Kopi"

Post a Comment